Breaking
Loading...
Home » , , , » MEMBACA NOT BALOK

MEMBACA NOT BALOK

Not Balok 

Not balok ataupun partitur biasanya banyak membuat kebanyakan drummer menjadi parno,seakan akan not balok adalah setan yang menyeramkan ataupun mimpi buruk..kebanyakan drummer menganggap not balok sangatlah tidak penting dan tidak membuat hal yang berarti dalam perkembangan ataupun musik mereka..padahal mereka keliru, not balok sama pentingnya seperti kita membaca huruf alphabet ataupun huruf dasar.sekarang kalau diibaratkan surat kabar ataupun majalah,not balok sama pentingnya seperti surat kabar atau majalah tadi..sekarang dapat dibayangkan apakah anda akan mendapatkan banyak hal hal baru jika anda tidak bisa membaca huruf alphabet sehingga anda tidak bisa membaca surat kabar ?


majalah ?? apalagi menulis ? tentunya itu akan menjadi kendala yg sangat menghambat perkembangan drum kita bukan ??!!

sebenarnya membaca not balok adalah hal yang mudah.yang penting anda mempunyai hasrat dan kemauan untuk belajar dan berlatih

kalau anda belum mengerti not balok sama sekali,saya sarankan anda untuk belajar not 1/4 dan 1/8 terlebih dahulu.pelajari, hapalkan dan rasakan not tadi sampai anda benar benar menguasai ( jangan terburu buru untuk berpindah pelajaran )
































Not adalah simbol dalam musik untuk suara dengan pitch tertentu. Not-not ini bila dirangkai dapat membentuk sebuah lagu. Biasanya untuk menuliskan sebuah lagu, digunakan dua macam cara penulisan not yaitu dengan menggunakan not balok (bulatan-bulatan yang tersusun dalam garis paranada) dan not angka (dengan menggunakan angka).

Yang akan dibahas di sini adalah cara membaca not balok. Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah kuncinya (clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada. Ada tiga macam kunci yaitu kunci G, kunci F, dan kunci C.


(dari kiri ke kanan: kunci G, kunci F, kunci C alto, dan kunci C tenor)
Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis paranada yang berada di antara dua titik kunci F.

Selanjutnya setiap naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis, dst), nada akan bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai berikut:

C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang)
Bila sudah tidak ada garis lagi di bawah atau di atas, dibuatlah garis bantu. Contoh:
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol ? (flat/mol) dan ? (sharp/kres). ? akan menurunkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Sedangkan ? akan menaikkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Untuk mengembalikan nada yang telah turun/ naik dapat ditambahkan simbol ? (natural).
Jika sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A akan ditambahkan simbol ?. Sehingga namanya berubah dari A menjadi A? yang dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di sebelah kanan C akan ditambahkan simbol ? menjadi C? yang dibaca Cis.
Berikut urutan nada beserta kromatiknya (dari nada paling rendah-tinggi):
C – C? (Cis)/ D? (Des) – D – D? (Dis)/ E? (Es) – E – F – F? (Fis)/ G? (Ges) – G – G? (Gis)/ A? (As) – A – A? (Ais)/ B? (Bes) -B
Bila diamati, di antara C-D, D-E, F-G, dan G-A nadanya ada dua buah yang dibatasi tanda “/”. Nada-nada tersebut adalah nada enharmonis. Maksudnya adalah nada tersebut mempunyai nama yang berbeda tetapi berbunyi sama.
Contoh potongan partisi Can Can (Jacques Offenbach) untuk flute:











Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This

Share/Bookmark


 
Copyright © 2014. whiempy | Distributed By My Blogger Themes | Designed By OddThemes